Wednesday, 13 November 2013

BENCANA ALAM KERATON

http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TK0N4JV3RJMF6L4SU/p24

Menurut mitologi (ilmu kemusyrikan) kaum Kejawen Yogya, yang berpusat di Kraton Yogya. Merapi dianggap sebagai titik Utara, lalu Pantai Selatan sebagai titik Selatan. Semua titik ini membangun “pertahanan kosmis” yang melindungi Yogya dari segala ancaman. Oleh karena itu, kaum musyrik di Yogya (meskipun KTP-nya tertulis Islam), selalu melakukan ritual untuk mencari ridha sang penunggu titik Utara dan titik Selatan. Ritual kemusyrikan itu rutin dilakukan setiap tahun.

Lalu, apa yang terjadi setelah semua ritual kemusyrikan dilakukan? Apakah Merapi diam? Apakah Merapi ramah? Ternyata, hukum alam tidak mengikuti sunnah kemusyrikan, tetapi mengikuti Sabda Rabbul ‘alamiin. Merapi mengamuk. Semakin musyrik orang-orang itu, Merapi menghantam lebih keras. Bisa jadi, suatu masa, jika kemusyrikan terus menyala-nyala, Yogyakarta akan dilamun tsunami dari Pantai Selatan. Semua ini hanya soal waktu saja. Lihatlah, kalau kaum musyrikin itu tidak mau bertaubat, tidak segera kembali ke agama yang benar, niscaya hukum alam (sunnatullah) akan menggulung rumah-rumah mereka, bisnis mereka, resort-resort mereka. Mari kita sama-sama menanti!

Cukuplah…Gempa Yogya dan Amukan Merapi menjadi nasehat berharga, bagi mereka, bagi bangsa Indonesia, dan bagi kita semua.

Bacalah:“Maka siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman (bertauhid) kepada Allah, maka dia telah berpegang kepada tali agama Allah yang sangat kuat, yang tak akan putus selama-lamanya.”(Al Baqarah: 256).

Gunung Merapi adalah nasehat…Terserah Anda mau mengambil nasehat itu, atau mengabaikannya…

No comments:

Post a Comment

Harap jelaskan identitas dan bicara dengan niat baik dan berdasar. Please verify your id and speak on good ground.